Yen Arep Pidhato Becike Gawe?

Pertanyaan yen arep pidhato becike gawe memiliki arti jika ingin berpidato sebaiknya membuat? Merupakan soal yang umum pada pelajaran Bahasa Jawa terutama pada materi pidato di tingkat sekolah dasar.

Pertanyaan

Yen arep pidhato becike gawe? 

  1. Naskah Pidhato.
  2. Struktur teks pidhato.
  3. Gagasan. 
  4. Cengkorongan.  

Jawaban

Hal yang perlu disiapkan sebelum menyampaikan pidhato adalah naskah pidhato. Maka, jawaban yang tepat adalah pilihan jawaban pertama. Sedangkan, untuk pilihan jawaban lain kurang tepat karena tidak memiliki isi yang perlu disampaikan saat pidato. 

Pembahasan Struktur Teks Pidato

Jika ingin membuat naskah pidhato yang bagus, tentu saja para siswa perlu memahami struktur teks pidhato. Struktur teks untuk pidato dalam Bahasa Jawa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa penjelasan berikut ini:

1. Salam Pambuka

Sebuah pidhato baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Jawa harus diawali dengan salam pembuka. Salam pembuka pada pidhato dimulai dari orang yang paling tua atau orang yang paling dihormati sampai ke bawah. 

2. Panyapa dan Purwaka

Panyapa adalah bagian pidhato di mana pemberi pidhato menyapa orang-orang yang dihormati dan terlibat dalam acara tersebut. Terutama, tamu-tamu yang dianggap penting. Kemudian langsung dilanjutkan dengan purwaka. 

Purwaka adalah komunikasi dengan khalayak ramai dengan doa. Biasanya bagian ini diisi dengan ucapan syukur atas rezeki dan kesehatan yang diberikan oleh sang maha kuasa. 

3. Surasa Basa

Setelah bagian pembuka di atas dilakukan, dilanjutkan dengan surasa basa. Dalam Bahasa Indonesia, Surasa Basa sama artinya dengan isi pidato. Pada bagian inilah inti dan gagasan yang akan dibahas disampaikan. 

Dalam menyusun Surasa Basa lebih baik menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik pidato. Jangan membuat pembahasan terlalu panjang maupun terlalu pendek pada bagian ini. 

Lakukan riset dan cari tahu dulu poin penting yang akan disampaikan dari topik pidhato yang diinginkan. Dengan begitu, isi pidhato tidak hanya sekedar bagus tapi bermanfaat bagi para pendengarnya. 

4. Wigatine

Wigatine memiliki arti kesimpulan, setelah memberikan gagasan kepada pendengar. Pemberi pidato harus menutup pembahasannya dengan kesimpulan. Kesimpulan ini bisa berupa apa saja sesuai dengan isi pidato yang disampaikan. 

Misalnya saja, ringkasan atau poin-poin dari pembahasan Surasa Basa. Bisa juga berbentuk kata-kata sebagai motivasi pada para pendengar. Asal sesuai saja dengan topik pembahasan yang disampaikan. 

5. Pangarep-Arep 

Pangarep-arep atau pemberian harapan adalah niat baik yang disampaikan para pemberi pidato pada para pendengar. Pada bagian ini, para pemberi pidato menyampaikan terimakasih kepada pendengar dan berharap agar gagasan yang disampaikan berguna. 

Pada bagian ini, biasanya juga disisipi dengan doa dari para pemberi pidato untuk para pendengar. Bisa doa agar diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan sebagainya sesuai dengan topik pidato. 

6. Wusana dan Salam Penutup  

Jika gagasan sudah disampaikan dan harapan sudah dipanjatkan. Para pemberi pidato perlu menutup pidato yang disampaikan. Pada bagian ini biasanya, para pemberi pidato akan meminta maaf pada para pendengar jika ada salah kata. 

Kemudian, pidato ditutup dengan salam pada para hadirin. Sebelum akhirnya, para pembaca pidhato meninggalkan panggung. 

Jawaban pertanyaan yen arep pidhato becike gawe sudah terjawab. Dengan penjelasan di atas, diharapkan para siswa memahami struktur pidhato dalam Bahasa Jawa. Kemudian, bisa membuat naskah pidhato yang sesuai dengan struktur yang dijelaskan.

Tinggalkan komentar