Tembung gurit tegese

Tembung gurit tegese? Ini adalah pertanyaan yang biasa keluar pada mata pelajaran bahasa Jawa untuk kelas 4 Sekolah Dasar. Jika ingin tahu apa jawabannya dan seperti apa pembahasannya? Berikut ini adalah ulasannya:

Pertanyaan

Tembung Gurit Tegese ….

A. Gatra

B. Basa kang endah

C. Tembang utawa kidung

D. Irama kang endah

E. Pupuh

Jawabannya adalah c. Tembang utawa kidung

Jawaban dan Pembahasan

Untuk memahami lebih lanjut mengenai jawaban dari soal tersebut, saatnya menyimak pembahasannya. Berikut ini adalah penjelasan dari tiap-tiap pilihan jawaban:

1. Gatra

Dalam bahasa Jawa, gatra artinya yakni banyaknya baris dalam sebuah lagu. Oleh karena itu, pertanyaan dari tembung gurit tegese, jawabannya jelas bukan gatra.

Umumnya, gatra terdapat pada tembang atau lagu macapat Jawa. Macapat sendiri adalah puisi rakyat yang didapat dari hasil kebudayaan dan persebarannya yakni melalui lisan dari generasi ke generasi.

Dalam setiap macapat, terdapat gatra dan jumlahnya sangat beragam. Misalnya, dalam macapat maskumambang, gatranya berjumlah 4. Sementara macapat mijil, jumlah gatranya yakni 6. Kemudian, macapat dhandhanggula, gatranya adalah 10.

2. Basa Kang Endah

Jawaban ini jelas keliru karena kalau diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah bahasa yang indah. Sementara itu, maksud pertanyaan di atas adalah karya sastra puisi yang dilagukan namanya apa.

Namun, dalam membuat tembang atau lagu memang perlu menggunakan bahasa yang indah agar pesan yang ingin disampaikan penyair tersampaikan. Hal ini bisa dilihat dari betapa indahnya kata dan juga kalimat dalam sebuah lagu.

3. Tembang Utawa Kidung

Untuk pertanyaan tembung gurit tegese, jawaban yang tepat tentu saja tembang utawa kidung. Pasalnya, tembang yaitu salah satu wujud puisi lama yang dilagukan serta diiringi menggunakan musik.

Sementara itu, kidung adalah teks lagu yang biasanya dinyanyikan atau berupa syair yang dinyanyikan dan populer dikalangan masyarakat, terutama suku Jawa. Dari deskripsi tersebut bisa diketahui bahwa ini adalah jawaban yang tepat dari pertanyaan yang diajukan di atas.

4. Irama Kang Endah

Ini adalah jawaban yang salah karena apabila diartikan menggunakan bahasa Indonesia, artinya yakni irama yang indah. Padahal, maksud dari pertanyaan tersebut bukan mengarah pada irama dalam tembung gurit.

Namun, dalam tembung gurit terdapat irama yang terdiri dari ketukan yang cepat dan ritmis. Kemudian, ada juga yang disertai dengan penggunaan instrumen musik tradisional, seperti kendang, gong, maupun saron.

Kombinasi yang apik antara syair dan irama musik dalam tembang gurit mampu menciptakan suasana dramatis bagi pendengarnya.

5. Pupuh

Pada tembung gurit, terdapat susunan bait dalam syair, tembang, maupun puisi dan inilah yang dinamakan pupuh. Pada tiap pupuh punya nama serta arti yang berbeda, bahkan cara bacanya pun punya perbedaan.

Adapun pupuh yang terkenal, yakni:

  • Pupuh sinom.
  • Megatruh.
  • Pangkur.
  • Dhandhanggula.

Pengertian Tembang

Dalam karya sastra Jawa, tembang tersusun atas nada, dan terikat oleh kaidah yang telah ditentukan. Beberapa aturan tersebut yakni jumlah bait, jumlah suku kata pada 1 baris, serta vokal terakhir pada akhir baris.

Kemudian, tembang juga tersusun dari lirik dan titi laras atau tinggi rendahnya nada. Isi tembang sendiri sangat beragam, namun semua tembang berisi nasihat tentang budi pekerti yang luhur serta relevan dengan kehidupan sekarang ini.

Jenis-Jenis Tembang

Dalam budaya Jawa, ada 3 jenis tembang yang penting untuk diketahui. Beberapa jenis tembang tersebut yaitu:

1. Tembang Gedhe

Karena kerap memakai bahasa Jawa Kuno, maka tembang gedhe juga disebut dengan tembang klasik. Tiap tembang gedhe punya rima serta pada 1 baitnya terdiri dari 4 gatra/ baris. Kemudian, jumlah suku kata di tiap barisnya sama.

2. Tembang Tengahan

Bahasa yang dipakai tembang ini lebih kekinian daripada tembang gedhe. Adapun buku yang memuat jenis tembang ini bernama kidung.

Kisah yang termuat pada tembang ini yakni mengenai kehidupan masyarakat Jawa sehari-hari. Adapun ciri-ciri tembang ini, yakni menggunakan nada tinggi serta tiap barisnya tidak punya lebih dari 8 suku kata.

3. Tembang Macapat

Ini adalah tembang yang jauh lebih modern daripada tembang tengahan. Walaupun seperti itu, tembang ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram.

Ciri khas jenis tembang ini yakni adanya aturan yang harus dipatuhi. Misalnya, jumlah gatra pada 1 baitnya, jumlah suku kata pada tiap gatra, dan persamaan bunyi sajak di akhir kata dalam tiap gatra.

Kesimpulan

Dari ulasan di atas, maka pertanyaan tembung garis tegese, jawabannya adalah tembang utawa kidung. Pasalnya, tembang/ kidung yakni salah satu karya sastra Jawa yang dilagukan atau dinyanyikan serta diiringi menggunakan musik.

Tinggalkan komentar