Tembang Macapat Uga Diarani?

Bagi yang belajar Bahasa Jawa SMA XIII, apa sudah tahu jawaban soal tembang macapat uga diarani? Tidak perlu khawatir, sebab jawabannya juga sangat mudah.

Jika membicarakan tembang di Jawa, maka terdapat tiga tiga macam dengan aturan tersendiri. Agar tidak sampai salah jawab, mari cermati pembahasan soal tersebut.

Pertanyaan:

Tembang macapat uga diarani..?

A. Tembang cilik

B. Tembang tengahan

C. Tembang gedhe

D. Tembang dolanan

E. Semua jawaban benar

Perihal jawabannya, pelajar hanya perlu menjawabnya dengan tembang cilik-cilik. Apabila pertanyaan tersebut dengan pilihan ganda, maka jawabannya A. tembang cilik.

Hal ini dikarenakan pilihan B (gedhe) dan C (tengahan) berbeda dengan macapat. Lalu untuk pilih D (dolanan) tidak termasuk bagian dari tembang yasin/miji.

Pembahasan Mengenai Tembang Secara Keseluruhan

Dalam sastra Indonesia khususnya Jawa, tembang merupakan puisi tradisional. Beda dengan puisi umum, tembang diiringi dengan musik tradisional.

Berdasarkan riset, tembang sudah ditemukan sejak abad ke-19. Bahkan menurut Sumarsam, jenis macapat dipakai untuk wayang kulit Mahabarata dan Ramayana.

Selain itu, tembang juga wajib dilafalkan sesuai irama. Setiap pembaca tembang diharapkan untuk memiliki pengalaman, agar saat membacanya tidak kaku.

Mengenai tembang, berbagai pakar sastra membaginya menjadi dua versi. Yang pertama ialah para, yang dikenal akan aturan sederhananya. Misalnya seperti Geguritan.

Sedangkan yang kedua yaitu yasan atau nama lainnya miji. Tembang ini memiliki paugeran atau sistem. Sistem ini wajib diikuti, agar audiens dapat mengenalinya.

Jenis Tembang Yasan/Miji yang Diketahui

Tembang yang diciptakan di Jawa memiliki dua versi. Namun sesuai pertanyaan tersebut, maka kali ini yang dibahas yaitu tembang yasan atau miji, yang ada macapat.
Lantas, apa saja jenis yang hadir pada kelompok tembang tersebut? Dan bagaimana masing-masing sistemnya? Simak penjelasan cermatnya pada daftar ini:

1. Tembang Gedhe

Yang pertama ada gedhe, jenis tembang yang dinilai paling sakral. Dianggap sakral, dikarenakan tembang ini paling kuno dan bersejarah, bagi keturunan leluhur suku Jawa.

Tembang yasin/miji ini umumnya dibacakan secara solo, dan dipakai dalam gendhing. Eksistensi gedhe sudah ditemukan sejak zaman kerajaan era Paku Buwono IX.

Dikarenakan klasik, tembang ini memiliki aturan yang sangat mengikat. Adapun jumlah barisnya yaitu empat saja, dan begitu juga dengan suku katanya.

Setidaknya, ada sekitar 44 macam tembang gedhe di Surakarta, menurut Padmasasutra. Adapun contoh puisi klasik ini yaitu candrakusuma dan kusumastuti.

2. Tembang Tengahan

Jenis yang satu ini bisa dibilang sebagai “penengah” di antara gedhe dan macapat. Aturannya bisa dikatakan kompleks, namun bisa juga cukup sederhana.

Berbeda dengan gedhe, tembang ini dibuat lebih modern. Namun, tetap masih disebut sebagai sastra klasik asal Jawa. Misalnya seperti balabak, wirangrong, serta girisa.

Jenis puisi ini memiliki tiga paugeran, yaitu guru gatra, wilangan, serta lagu. Ketiganya mengatur tata cara penulisan tembang, dengan penjelasan berikut:

  • Guru gatra akan mengatur berapa baris yang dibuat pada bait puisi.
  • Guru wilangan akan mengatur penentuan suku kata pada tiap baris puisi tersebut.
  • Guru lagu akan mengatur huruf vokal terakhir pada tiap baris yang akan dilafalkan.

3. Tembang Macapat

Untuk membahas tembang ini lebih dalam, mari terjemahkan dulu soal tembang macapat uga diarani. Biar saat menjawabnya, murid juga bisa mencermati soalnya.

Dalam bahasa Jawa, uga artinya juga, diarani artinya disebut. Jadi, terjemahkan soal tersebut adalah “tembang macapat juga disebut?”. Soal yang sangat simpel.

Untuk jawabannya, macapat sering disebut dengan tembang cilik. Kadangkala juga ada yang menyebutnya dengan sebutan tembang cilik-cilik.

Perihal aturannya, macapat juga mengandung tiga sistem yang serupa dengan tengahan. Kadang macapat bisa dibacakan tanpa perlu iringan musik tradisional Jawa.

Itu dia pembahasan lengkapnya, berikut dengan penjelasan jawaban soal tembang macapat uga diarani. Kiranya pembahasan ini bisa dijadikan sebagai informasi berguna.

Tinggalkan komentar