Kira-kira apa murid tahu monster salju di daerah Himalaya disebut apa? Bagi yang menyukai pembahasan mengenai Pengetahuan Umum, pertanyaan ini dapat dijadikan wawasan menarik.
Tentunya ketika membicarakan mengenai monster, maka terlintas di pikiran akan makhluk raksasa yang mengerikan. Namun, apa betul hal tersebut sesuai dengan soal ini?
Pertanyaan:
Monster yang terkenal dari pegunungan Himalaya adalah?
Jawaban:
Jawabannya yaitu Yeti. Dikenal sebagai Meh-Teh bagi pemukiman sekitar, makhluk mitologi ini dianggap bermukim di wilayah Himalaya yang dingin dan bersalju.
Pembahasan Mengenai Yeti
Sering digambarkan sebagai monster di media populer, makhluk sejenis primata ini merupakan mitologi asal Sherpa. Suku ini bermukim di wilayah pegunungan Nepal.
Selain dianggap hidup dan tinggal di sekitar area Himalayan, monster ini juga diceritakan berada di Siberia. Hal ini dikaitkan dengan cerita rakyat asal Rusia yaitu Chuchuna.
Yeti dianggap sebagai mitologi karena keberadaannya yang hingga kini belum pasti. Bahkan, sebagian peneliti menyebutkan bahwa bukti-bukti eksistensinya sebagai hoaks.
Di Amerika Utara, makhluk ini kerap diidentikkan dengan monster Bigfoot yang juga merupakan makhluk mitologi. Hal ini dikarenakan kesamaan dari rupa dan bentuk keduanya.
Hingga saat ini, banyak yang masih mempercayai adanya Yeti di wilayah tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit juga yang menganggap makhluk tersebut hanya cerita mitos belaka.
Singkatnya, Yeti dapat menjadi jawaban monster salju di daerah Himalaya disebut. Bagi yang tertarik mengetahuinya lebih dalam, simak informasi tambahan berikut:
1. Sejarah Mengenai Penemuan Yeti
Sebelum penjelajahan pegunungan Himalaya, makhluk ini dianggap sebagai dewa oleh suku Lepcha. Suku ini merupakan penduduk asli di bagian Sikkim dan Nepal.
Yeti juga dianggap sebagai tiragyoni (makhluk non-manusia) dalam pandangan aliran Buddha Tibet. Makhluk ini dianggap cukup manusia untuk mengikuti prinsip Dharma.
Setelah abad ke-19 dimana pendakian Himalaya mulai digemari, berita tentang adanya Yeti mulai dibicarakan. Salah satunya yaitu rekam jejak kaki yang dibukukan Laurence Waddell.
Dalam buku Among the Himalayas, Waddell mendeskripsi Yeti sebagai makhluk primata besar. Hal ini beliau tambahkan setelah mendengarkan hal tentang monster tersebut.
Pada tahun 1951, pendaki Himalaya Eric Shipton memfoto jejak kaki, saat mendaki di ketinggian 6.000 meter. Foto ini kemudian menjadi sorotan perdebatan di kala itu.
Penemuan serta penampakan Yeti, kerap dilaporkan hingga abad ke-21 sekarang. Setiap laporan akan makhluk tersebut memiliki deskripsi yang juga berbeda-beda.
2. Deskripsi Penampilan Yeti
Sesuai dengan yang sudah dijelaskan di atas, monster ini cukup identik dengan postur hewan primata. Hanya saja, Yeti memiliki ukuran raksasa, serta memiliki bulu putih.
Makhluk ini juga dianggap berjalan dengan dua kali, sama halnya seperti gorila atau primata serupa. Terkadang, Yeti juga sering digambarkan memiliki taring yang tajam.
Berdasarkan laporan pasukan ekspedisi India yang berada di Makalu, jejak kaki Yeti sebesar 81 x 38 cm. Dilihat dari foto, makhluk tersebut memiliki kaki layaknya primata.
Pada 1832, perwakilan asal Inggris B. H. Hodgson mendeskripsikan Yeti dengan berbulu hitam, berjalan tegak, serta tidak berekor. Namun, beliau menyimpulkannya sebagai orang utan.
3. Keberadaan Yeti Saat Ini
Lalu, apakah eksistensi dari makhluk mitologi tersebut memang betul ada? Sayangnya, sampai saat ini belum ada yang mampu membuktikan adanya Yeti tersebut.
Banyak yang memberi gagasan, bahwa penampakan makhluk yang dianggap sebagai Yeti adalah monyet langur. Selain itu, juga ada yang menganggapnya sebagai beruang.
Seorang pendaki profesional Reinhold Messner, juga meyakini bahwa jejak kaki yang ditemuinya berasal dari kaki beruang. Beliau menganggap Yeti sebagai mitos dengan alasan baik.
Seperti yang dikenal, gunung Everest merupakan tantangan yang berbahaya bagi para pendaki. Dengan adanya Yeti, maka diharapkan banyak orang yang mengurungkan niat untuk mendaki.
Itu dia pembahasan mengenai monster salju di daerah Himalaya disebut. Pengetahuan umum ini dapat menjadi wawasan menarik bagi murid yang memiliki keingintahuan lebih.