MC iku cekakan saka tembung?

Dalam mempelajari Bahasa Daerah, murid akan menemukan soal MC iku cekakan saka tembung. Pertanyaan ini memiliki jawaban yang dapat dibahas dengan bahasa Indonesia.

Lalu, apa yang dimaksud dengan MC pada soal tersebut? Singkatan istilah ini akan menjadi pembahasan sekaligus wawasan bagi murid yang ingin mengetahui jawabannya.

Pertanyaan:

MC iku cekakan saka tembung?

Jawaban:

Sebelum memberi jawabannya, ada baiknya terlebih dahulu untuk menerjemahkan soal tersebut. Hasil terjemahannya yaitu “MC itu singkatan dari kata apa?”

Maka dari itu, jawaban yang tepat yaitu Master of Ceremony. Dalam Bahasa Jawa, MC juga disebut sebagai pambiwara atau pranatacara, yang digunakan pada acara tertentu.

Pembahasan Mengenai Master of Ceremony

Sering diucapkan dengan “emsi”, MC merupakan pembawa acara resmi dari suatu acara atau upacara. Dalam program atau acara televisi, MC juga disebut dengan presenter.

Apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia, master artinya ahli, sedangkan ceremony artinya upacara. Dari sini saja sudah terlihat jelas mengenai tujuan adanya MC.

Kegunaan dari master of ceremony ini adalah sebagai pemandu dari kelangsungan acara. Penonton atau partisipan acara akan dapat mengikuti acara dengan baik berkatnya.

Istilah MC itu sendiri sudah ada sejak abad ke-5, dimana gereja Katolik menggunakannya untuk upacara agama. MC juga bertugas untuk membantu paus selama upacara.

Di zaman modern, rasanya tidak lengkap bagi suatu pementasan maupun acara bila tanpa ada MC. Ibaratnya, MC ini yang akan menjadi pemimpin paling depan.

Tergantung dari acaranya, penampilan sang master of ceremony juga berbeda-beda. Namun umumnya, MC wajib berpakaian yang formal, atau setidaknya terlihat rapi.

Singkatnya, jawaban MC iku cekakan saka tembung yaitu Master of Ceremony. Apabila murid ingin mengetahui wawasan lebih dalam, simak informasi tentang MC berikut:

1. Tugas Master of Ceremony

Dalam sebuah acara, tentunya setiap partisipan memiliki pekerjaan yang perlu dilakukan dengan sempurna. Pada konteks ini, MC memiliki pekerjaan dalam dual hal.

Yang pertama yaitu saat acara belum dimulai. Pada situasi tersebut, MC akan perlu memastikan semua persiapan dan penyusunan acara yang akan dipertunjukkan sudah beres. 

Adapun hal-hal yang perlu dicek misalnya penataan tempat duduk, suara dari stereo, hingga kehadiran seluruh peserta acara. Jika semuanya beres, baru acara dapat dimulai.

Yang kedua yaitu ketika acaranya sedang berlangsung. Tentunya dalam momen ini, tugas MC yaitu memandu acara, menghibur audiens, hingga memberikan informasi ringkas.

Apabila terjadi suatu masalah dalam acara, maka MC perlu bertindak dengan segera. Merekalah yang akan menentukan kelangsungan acara setelah perundingan dilakukan.

2. Jenis Acara yang Menggunakan Master of Ceremony

Meski awal dari MC digunakan untuk acara keagamaan, profesi tersebut kini digunakan dalam banyak jenis acara. Adapun pelbagai event yang menggunakan MC yaitu:

  • Perusahaan, seperti saat ingin memperkenalkan hal baru kepada audiens, mengucapkan terimakasih, serta memberikan pertanyaan.
  • Upacara perkawinan dengan adat, seperti memastikan acara berjalan sesuai dengan tradisi yang dipegang oleh leluhur.
  • Event berupa acara musik, kontes dan hal serupa lainnya. 

3. Kemampuan Master of Ceremony

Meski terlihat mudah, namun menjadi seorang pemandu bukanlah hal yang terbilang mudah. Seorang MC dituntut untuk dapat memandu acara dengan rasa percaya diri, yang tinggi.

Sebab, berbeda dengan profesi lain, MC akan berhadapan dengan banyak audiens secara langsung. Selain percaya diri, MC juga memerlukan kharisma yang besar saat berbicara.

Agar tidak terkesan kaku, profesi ini juga membutuhkan kemampuan berimprovisasi. Hal ini bertujuan, agar ucapan yang dilontarkan saat acara, tidak terkesan seperti kaku.

Menjadi MC artinya juga perlu menjadi orang yang profesional. Saat berhadapan dengan adanya masalah, mereka akan perlu menanggulanginya secara tangkas.Itu dia penjelasan mengenai MC iku cekakan saka tembung yang lengkap. Kesimpulannya, profesi ini akan dibutuhkan dalam banyak acara, baik formal maupun non-formal.

Tinggalkan komentar