Kolotna nini atawa aki urang disebutna, merupakan soal yang akan ditemui saat belajar Bahasa Sunda. Meski pertanyaan tersebut simpel, namun murid tetap perlu mencermatinya.
Jika dilihat baik-baik, adapun pembahasan yang diberikan oleh soal ini yaitu mengenai silsilah keluarga. Mari simak pembahasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Pertanyaan:
Kolotna nini atawa aki urang disebutna?
a. bao
b. uyut
c. udeg-udeg
d. kait siwur
e. janggawareng
Jawaban:
Sebelum membahas jawabannya, ada baiknya soal diterjemahkan dahulu. Hasil terjemahan pertanyaan di atas yaitu “Orang tua nenek atau kakek disebut?”.
Dengan begitu, maka jawabannya yaitu B. uyut. Sebab, dalam Bahasa Sunda sudah menjelaskan, bahwa definisi dari uyut adalah ibu/bapak dari nenek maupun kakek.
Pada pilihan A. bao, ini bukan jawaban yang benar untuk soal tersebut. Hal ini dikarenakan berdasarkan istilah keluarga (Pancakaki), bao adalah orang tua dari uyut.
Lalu, pada pilihan C. udeg-udeg sayangnya juga tidak benar. Hal ini dikarenakan sesuai sistem istilah keluarga Sunda, udeg-udeg merupakan orang tua dari janggawareng.
Kemudian, pilihan D. kait siwur, ini dinilai tetap salah untuk pertanyaan di atas. Hal ini dikarenakan kait siwur merupakan orang tua dari udeg-udeg, jadi semakin di atasnya.
Terakhir untuk pilihan E. janggawareng, tentunya juga jawaban yang salah. Menurut istilah keluarga Sunda, ini adalah orang tua dari bao, namun anak dari udeg-udeg di atas.
Pembahasan Mengenai Uyut dalam Silsilah Keluarga
Seperti yang diketahui, setiap keluarga tentunya memiliki asal usul, tidak tercipta begitu saja. Dimulai dari anak, orang tua, kakek/nenek, hingga sampai ke para leluhur.
Namun, adapun yang dibahas kali ini yaitu uyut, yang berarti orang tua dari kakek atau nenek. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini umumnya disebut dengan kakek/nenek buyut.
Pemberian nama uyut pada posisi ini, mengikuti sistem silsilah yang dinamakan Pancakaki. Jika diterjemahkan, istilah ini artinya hubungan manusia dalam keluarga.
Dalam sistem ini juga, pembagian julukan dibagi menjadi tiga. Adapun salah satunya yaitu ka luhur, yaitu penamaan panggilan orang tua hingga ke leluhur atau sesepuh.
Kelima pilihan pada soal di atas, semuanya termasuk Pancakaki ka luhur ini. Mulai dari paling bawah yaitu bapa (bapak) atau indung (ibu), hingga karuhun (sesepuh jika masih hidup).
Singkatnya, jawaban dari kolotna nini atawa aki urang disebutna uyut. Untuk pembahasan lengkap mengenai istilah tersebut, simak penjelasan berikut:
1. Posisi Dalam Silsilah Keluarga
Seperti yang dijelaskan, Pancakaki memiliki tiga sistem julukan. Tidak hanya berdasarkan penamaan ke atas (ka luhur), namun untuk ke bawah (ka handap) juga ada penamaannya.
Apabila memposisikan uyut sebagai urutan pertama, maka kakek/nenek akan dipanggil sebagai anak. Sedangkan ibu/bapak yang merupakan keturunan kedua dipanggil incu.
Lalu untuk anak yang memanggil uyut, maka uyut akan memanggil anak tersebut dengan cicit. Apabila si cicit memiliki anak lagi, maka uyut akan memanggilnya dengan bao.
Sedangkan jika memposisikan uyut di urutan bawah, maka orang tua darinya adalah bao. Dan untuk kakek/neneknya, istilah panggilannya yaitu udeg-udeg.
2. Peranan Dalam Keluarga
Dalam tradisi, uyut dapat memberikan pelajaran kehidupan kepada cucu dan cicit. Hal ini yang umumnya membuat uyut begitu dihormati dalam keluarga, baik semasa hidup hingga tiada.
Seringkali orang tua membawa anaknya untuk menemui kakek/nenek dan uyut. Biasanya uyut akan ikut menjaga cicit yang masih berumur belia, apabila cucunya sibuk.
Akan tetapi, tidak semua uyut yang masih memiliki fisik cukup untuk menjaga keturunannya. Sebaliknya, sebagian akan dirawat oleh anak atau cucu dengan baik.
Kesimpulannya, uyut merupakan orang tua dari kakek/nenek. Karena itu uyut memanggilnya dengan anak, sedangkan kakek/nenek tetap memanggilnya dengan nini/aki.Itu dia pembahasan lengkap mengenai kolotna nini atawa aki urang disebutna, serta kunci jawabannya. Informasi ini dapat digunakan sebagai wawasan tambahan saat mengerjakan soal.