Kita Dapat Menikmati Seni Sebagai?

Manusia hidup berdampingan dengan seni, beragam bentuknya yang tidak pernah mati dan selalu berkembang. Jadi, kita dapat menikmati seni sebagai apa? Di pelajaran seni, seringkali pertanyaan ini diajukan. Namun, tidak banyak siswa yang dapat menjawabnya.

Padahal, sebenarnya seni sudah ada di kehidupan seseorang sejak dirinya masih berusia kanak-kanak. Terlihat dari banyaknya lagu, gambar, tontonan animasi, dongeng, dan sebagainya. Karena itulah mengenal dan menikmati seni merupakan sebuah anugerah.

Pertanyaan: 

Kita dapat menikmati seni sebagai apa?

A. Naluri

B. Keluar

C. Perasaan

D. Pikiran

E. Estetika

Jawaban yang benar terletak pada opsi C, yakni perasaan.

Bahasan untuk Masing-masing Opsi Jawaban

Opsi yang pertama adalah A, yakni naluri. Aspek ini disebut juga sebagai insting, yakni pola perilaku atau reaksi terkait sebuah rangsangan tertentu. Naluri ini tidak secara khusus diajarkan, melainkan sudah ada sejak seseorang lahir ke dunia, contohnya merasakan lapar.

Tuhan memberikan insting kepada manusia sebagai bekal untuk menghadapi dunia. Insting ini cenderung bersifat otomatis dan seringkali tidak terjadi secara sadar. Karena itulah, naluri bukan aspek yang benar untuk menikmati seni. Ranahnya sudah berbeda.

Kemudian ada jawaban B, keluar. Jika dibandingkan dengan jawaban lainnya, ini merupakan opsi yang paling tidak sesuai. Keluar sendiri memiliki banyak makna, terlalu luas. Namun jika dibahas dari segi seni, bisa diartikan sebagai pengekspresian diri keluar dalam bentuk seni.

Meski begitu, B masih kurang sesuai untuk menjawab pertanyaan. Sebab, yang ditanyakan yaitu seni dapat dinikmati sebagai apa. Kata keluar lebih cocok untuk menggambarkan proses pembuatan karya seni yang mengeluarkan sisi emosional manusia lebih jujur dan kompleks.

Selanjutnya, pilihan D menyebutkan pikiran sebagai jawabannya. Pikiran merupakan gagasan yang melibatkan proses mental untuk menghasilkannya. Aktivitas berpikir dapat membantu seseorang dalam menginterpretasi dunianya. Pikiran menjadi representasi dari seseorang.

Termasuk lingkungan tempatnya dibesarkan hingga pendidikannya. Pikiran menunjukkan seperti apa seseorang mengarahkan persepsinya. Kekuatannya besar, bisa menjadikan kesukaran menjadi kesenangan maupun sebaliknya. Maka, D bukanlah jawabannya.

Berikutnya ada E, yaitu estetika. Sejatinya semua orang menyukai keindahan, hanya saja estetika antara satu dengan lainnya tentu tidak sama. Estetika luas, tidak kaku, dan fleksibel tergantung seperti apa persepsi seseorang. Maka, estetika masih belum tepat.

Pilihan paling benar untuk menjawab pertanyaan ini adalah C: perasaan. Semua manusia dibekali dengan perasaan sejak kelahirannya ke dunia. Secara definisi, perasaan merupakan respon terkait suatu keadaan. Perasaan ini dapat dipelajari sehingga bisa berubah seiring waktu.

Kesimpulan

Berbekal pembahasan sebelumnya, kita bisa mengambil kesimpulan jika C merupakan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Inilah yang menjadikan perasaan memegang peran penting sebagai komponen seni. Banyak karya tercipta melalui proses emosi yang kompleks.

Dalam menikmati seni, keterlibatan perasaan sangat besar. Pasalnya, seni menggelitik sisi emosional manusia, terlepas dari apa bentuknya. Seni menjadi metode yang lebih jujur dan otentik untuk menggambarkan diri seseorang terlepas dari yang ditunjukkannya sehari-hari.

Proses penciptaan karya seni pun melibatkan perasaan, dan bisa diinterpretasi dengan perasaan berbeda pula. Ini menjadikan seni sangat istimewa dan terus ada sepanjang masa. Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal seni. Hanya saja bentuknya berbeda.

Demikianlah pembahasan mengenai pertanyaan kita dapat menikmati seni sebagai apa? Jawaban tepatnya yaitu perasaan. Sisi emosional manusia tidak saja menikmati seni, namun juga bisa menciptakan karyanya. Karena itulah perasaan tidak dapat diabaikan dalam ranah seni.

Tinggalkan komentar