Kesan yang Ditimbulkan oleh Pantulan Cahaya pada Mata Dinamakan?

Apa jawaban dari kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata dinamakan? Murid akan menemukan soal tersebut, saat mempelajari Seni Budaya Kelas X.

Seperti yang diketahui, cahaya dapat menjadi dasar dari sesuatu yang menjadi hasil pantulannya. Kira-kira, apa yang akan menjadi kesan dari pemantulan secara alamiah itu?

Pertanyaan:

Kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata dinamakan?

Jawaban:

Jawabannya yaitu warna, karena pantulan tersebut akan berubah menjadi spektrum yang memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjangnya akan memiliki visual tersendiri.

Pembahasan Mengenai Warna

Dalam kesenian seperti menggambar atau melukis, murid umumnya mengenal warna dari cat, pensil, atau crayon. Warna yang dihasilkan pada alat ini berasal dari pigmen tertentu.

Akan tetapi, sebelum adanya alat gambar tersebut, warna sudah dihasilkan melalui pantulan cahaya. Pada kehidupan sehari-hari, juga banyak warna di sekitar lingkungan.

Misalnya seperti pelangi, yang merupakan fenomena alam dengan tampilan beragam warna. Kejadian tersebut berasal dari difraksi cahaya pada tetesan air.

Difraksi berikut akan memunculkan spektrum yang memproduksi beberapa warna secara bersamaan. Mulai dari merah, jingga, sampai yang dapat disaksikan dengan kasat mata.

Mengenai hal tersebut, mata hanya mampu menangkap warna pada kisaran 380-780 nanometer. Maksud dari nanometer ini yaitu panjang gelombang dari pantulan tadi.

Sebagai contoh, biru mempunyai gelombang sepanjang 460 nanometer. Panjang ini akan memberikan visual kebiru-biruan yang kemudian dapat disaksikan dengan mata manusia.

Singkatnya, kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata dinamakan dengan warna. Apabila ingin tahu lebih lanjut mengenainya, simak poin-poin berikut:

1. Pembagian Warna Berdasarkan Tingkatan

Menurut teori, ada setidaknya empat tingkatan yang membagikan warna berdasarkan visualnya. Adapun pembagian tersebut dapat dibedakan dengan mudah seperti berikut:

  • Warna primer, merupakan warna yang dinilai bukan hasil dicampur, sehingga dianggap paling dasar. Contohnya yaitu merah, kuning, biru, yang umumnya dipakai sebagai adonan tinta printer.
  • Warna sekunder, merupakan hasil pencampuran dua warna primer seperti di atas. Misalnya hijau, yaitu hasil dari kuning + biru, atau ungu yang berasal dari merah + biru.
  • Warna tersier, merupakan hasil pencampuran satu primer serta satu sekunder. Contohnya seperti biru hijau, yang tentunya berasal dari dua warna tersebut.
  • Warna kuarter, merupakan hasil pencampuran dua tersier. Misalnya seperti coklat oren, yakni berasal dari coklat kemerahan serta coklat kekuningan.

2. Bagaimana Pantulan Cahaya Membentuk Warna

Seperti yang dijelaskan di atas, cahaya dapat memunculkan kesan berupa warna dengan pelbagai visual sesuai panjang gelombang. Namun, bagaimana hal ini dapat terjadi?

Ada dua cara yang dapat membuat cahaya menghasilkan pantulan warna. Yang pertama yaitu secara alamiah, yaitu berasal dari rintik air, cahaya, dan area yang akan menjadi lokasinya.

Saat hujan berakhir, sisa-sisa rintikan air akan berperan sebagai prisma yang dapat membagi cahaya menjadi beberapa spektrum. Setelah hujan, tentunya sinar matahari akan muncul.

Dari sini, cahaya akan memantulkan ke prisma tersebut, sehingga muncul spektrum dengan tampilan sebagai pelangi. Pembagian warnanya akan berdasarkan gelombang (wavelength).

Setiap 7 warna pelangi tersebut memiliki panjang yang berbeda-beda. Mulai dari merah (635-770 nanometer), hingga yang paling rendah yakni ungu (380-450 nanometer).

Selain cara alami, warna dapat ditimbulkan melalui gelas kaca berwarna. Pantulan dari medium tersebut akan menghasilkan tampilan visual yang sesuai dengan kacanya.

3. Makna Warna dalam Kesenian

Banyak yang menganggap kehadiran darinya menggambarkan aspek pada kehidupan. Tidak jarang juga konsep ini dipakai orang sebagai referensi dalam memilihnya.

Misalnya putih, banyak yang menilainya sebagai lambang kesucian. Lalu, warna lain seperti merah memberikan simbol keberanian, atau kecantikan jika dalam busana.

Kesimpulannya, warna dapat dihasilkan dari sinar cahaya secara alami. Reaksi alamiah ini akan dapat dinikmati, serta dimanfaatkan untuk menambah nilai artistik pada seni.

Begitulah pembahasan mengenai kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata dinamakan. Wawasan ini dapat dimanfaatkan murid sebagai referensi menarik.

Tinggalkan komentar