Penjelasan ini akan menjawab pertanyaan iyo di handap anu henteu kaasup kana cara wawancara nyaeta. Jawabannya sangat mudah. Sebab tinggal memilih dari pilihan ganda yang disediakan.
Soal yang ada di pelajaran Bahasa Sunda bab Wawancara tersebut sering dimunculkan. Karenanya penting untuk tahu jawabannya. Simak bagaimana penjelasannya di bawah:
Soal
Ieu di handap anu henteu kaasup kana cara wawancara nyaeta….
A. Mandiri
B. Kelompok
C. Konferensi
D. Resmi
E. Teu Resmi
Jawaban
Jawaban tepat dari iyo di handap anu henteu kaasup kana cara wawancara nyaeta teu resmi. Karena itu bukan termasuk rupa-rupa wawancara. Sedangkan yang lainnya biasa digunakan menyampaikan pertanyaan ke narasumber.
Pembahasan Jawaban
Wawancara merupakan paguneman antara dua jalmi utawa lewih. Maksudnya adalah tanya jawab antara dua orang maupun lebih. Satunya disebut pewawancara dan lainnya sebagai narasumber.
Dalam Bahasa Sunda diterangkan kalau wawancara bertujuan pikeun meunangkeun informasi anu bener anu hareupkeun. Seperti pada umumnya yaitu untuk mendapatkan informasi. Tentunya dari narasumber terpercaya.
Narasumber nyaeta jalma anu ahli di suatu widang. Orang-orang yang diwawancara umumnya menguasai bidang tertentu. Pandangannya pun seringkali dijadikan sebagai rujukan.
Melihat cara dan teknik, wawancara dibagi beberapa rupa. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, lihat jenis-jenis wawancara berikut:
1. Mandiri
Mandiri merupakan kegiatan paguneman yang melibatkan saurang pawawancara jeung saurang narasumber. Jadi, disini hanya ada dua pihak yang terlibat. Tujuannya mendapatkan suatu informasi.
Wawancara mandiri juga disebut sebagai individual. Ini sering ditemukan di tayangan televisi. Seperti seorang jurnalis yang menulis berita dengan menanyai satu narasumber.
2. Konferensi
Selanjutnya adalah wawancara konferensi. Ini dilakukan oleh seorang pewawancara dengan beberapa narasumber sekaligus. Biasanya ditemukan di tayangan berita serta talkshow.
Kategori ini tidak hanya dapat dilakukan secara langsung. Tapi juga bisa memanfaatkan teknologi. Contohnya seperti dari jarak jauh dengan teleconference.
3. Kelompok
Rupa ini dilaksanakeun sakaligus ka narasumber. Jadi ada satu orang yang jadi narasumber. Lalu satu pertanyaan diberikan oleh pewawancara yang beda-beda.
Wawancara kelompok biasanya dilakukan ke orang-orang yang punya pengaruh. Contohnya mencari informasi dari artis dan pejabat. Dapat pula mewawancarai kelompok, seperti grup musik.
4. Kauger
Definisi dari kategori ini adalah wawancara anu naon-naon rek ditanyakeunana geus dirumuskeun heula. Maksudnya pertanyaan yang hendak diajukan sudah dipersiapkan. Itulah kenapa disebut kauger.
Antara penanya dan narasumber sebelumnya sudah membuat kesepakatan. Jawabannya pun tidak boleh keluar dari tema. Contohnya mewawancarai profesi khusus, seperti dokter dan psikolog.
5. Bebas
Ini merupakan kebalikan dari kauger. Pertanyaan yang akan diberikan ke narasumber sebelumnya tidak dirumuskan. Jawabannya pun lebih bebas dan tidak terikat.
Biasanya wawancara bebas diperlukan saat membutuhkan penjelasan lengkap. Satu pertanyaan dapat dijawab lebih luas oleh narasumber. Karenanya terkadang disebut dengan tidak terstruktur.
6. Bebas Kauger
Kalau rupa yang keenam gabungan dari kauger dan bebas. Kombinasi ini mengharuskan pewawancara menyiapkan pertanyaan dulu. Namun hanya secara garis besar saja.
Ciri bebas kauger adalah pernyataan bisa disaluyukeun jeung kaayaan narasumber. Pewawancara dapat melakukan improvisasi. Di sini dengan melihat keadaan narasumber.
7. Formal (Resmi)
Wawancara secara formal juga disebut dengan resmi. Ini dilakukan secara terstruktur dan memerlukan persiapan. Biasanya untuk event besar yang memang harus sistematis.
Jadi, jawaban iyo di handap anu henteu kaasup kana cara wawancara nyaeta teu resmi. Karena ini bukan termasuk rupa wawancara. Selain itu juga sesuai yang telah dijelaskan.
Pilihan E paling tepat dari pertanyaan tersebut. Sedangkan jawaban lainnya tidak sesuai dengan soal. Sebab mandiri, kelompok, konferensi, serta resmi merupakan rupa-rupa wawancara.