Dina aksara sunda aya nu disebut aksara ngalagena lantaran

Ketika membahas Bahasa Daerah khususnya Sunda, akan ada soal dina Aksara Sunda aya nu disebut aksara ngalagena lantaran. Kira-kira, apa yang dimaksud dari pertanyaan tersebut?

Dalam pembahasan kali ini, murid akan diajak untuk memahami salah satu aksara kuno dari Indonesia tersebut. Tentunya, soal perlu diterjemahkan dulu, baru dapat dimengerti.

Pertanyaan:

Dina Aksara Sunda aya nu disebut Aksara ngalagena lantaran?

a. Ngabogaan tujuh aksara swara

b. Ngabogaan rarangkén (panada sora)

c. Wianjana (konsonan) dituturkeun ku sora /a/

d. Aya konsonan asing nu dipake

e. Ngabogaan 25 aksara asli atawa tulén

Jawaban:

Sebelum mengetahui pilihan benarnya, mari diterjemahkan dulu soalnya. Terjemahan untuk soal tersebut yaitu “Dalam Sunda ada yang disebut ngalagena karena?”.

Dengan begitu, maka jawabannya E. Ngabogaan 25 aksara asli atawa tulén. Bila diterjemahkan, maksud dari opsi ini adalah memiliki 25 huruf yang asli, sehingga terbukti benar dan sesuai.

Lalu, untuk pilihan A. Ngabogaan tujuh aksara swara, bukan merupakan jawaban benar. Sebab, yang dibahas disini bukan swara, namun melainkan ngalagena.

Untuk pilihan B. Ngabogaan rarangkén (panada sora), juga kurang tepat untuk soal tersebut. Rarangkén merupakan bagian tambahan pada aksara ngalagena, jadi keduanya tidak sama.

Pada pilihan C. Wianjana (konsonan) dituturkeun ku sora /a/, tentunya salah. Meski pernyataan ini betul, namun bukan ini alasan di balik definisi dari aksara ngalagena.

Terakhir, pilihan D. Aya konsonan asing nu dipake sayangnya juga salah. Jika diterjemahkan, artinya ada konsonan asing yang digunakan, sehingga tidak sesuai dengan yang ditanyakan.

Pembahasan Mengenai Aksara Ngalagena

Seperti sastra-sastra kuno lainnya, pada Aksara Sunda terdapat pelbagai jenis yang hidup saling berdampingan. Dalam pembahasan kali ini, salah satu jenisnya yaitu aksara ngalagena.

Memiliki istilah lain yaitu wianjana, aksara ngalagena adalah sekumpulan huruf yang mewakili konsonan. Perbedaannya dengan alphabet Latin adalah ngalagena memiliki 25 huruf.

Secara dasar, konsonan dalam aksara Sunda ini semuanya memiliki akhiran /a/. Inilah yang membuat banyak kata-kata bahasa Sunda diakhiri dengan huruf “a” di belakangnya.

Akan tetapi, akhiran /a/ pada ngalagena dapat dimodifikasi menggunakan rarangkén. Tambahan ini akan merubah akhiran konsonan mengikuti ketujuh aksara swara.

Lalu, mengapa jawaban yang benar pada pertanyaan di atas adalah E? Karena sesuai pembahasan ini, ngalagena terdiri dari 25 huruf asli maupun yang dapat dimodifikasi.

Singkatnya, pilihan E merupakan jawaban yang tepat untuk soal dina Aksara Sunda aya nu disebut aksara ngalagena lantaran. Untuk penjelasan lebih dalam, simak ketiga hal berikut:

1. Bentuk Penulisannya

Aksara Sunda termasuk ngalagena, tentunya memiliki huruf dengan penulisan tersendiri. Adapun huruf aksara ini merupakan modifikasi dari Pallawa asal India Selatan.

Berbeda dengan aksara tersebut yang cenderung melingkar, ngalagena memiliki huruf yang lebih kotak-kotak. Setiap garisnya akan menentukan perbedaan huruf aksara tersebut.

2. Jenis-Jenisnya

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ngalagena memiliki 25 huruf. Namun, total huruf ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu 18 huruf asli dan 7 huruf serapan.

Selain itu, ngalagena juga dilengkapi dengan modifikasi tambahan yang disebut rarangkén. Kegunaan dari tambahan ini yaitu sebagai perubah bunyi ngalagena.

Mengenai rarangkén pada ngalagena, sistem ini juga dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penempatannya. Ada yang ditaruh di atas ngalagena, di bawah, serta bentuk paralel.

3. Aturan yang Diberlakukan

Dalam penulisan huruf ngalagena juga ada beberapa ketentuan yang perlu diikuti. Misalnya seperti kata asing yang perlu diterjemahkan dulu, sebelum dituliskan dengannya.

Tidak hanya itu, penulisan akronim atau singkatan juga harus ditulis dengan rangkaian huruf. Masih banyak ketentuan lainnya mengenai ngalagena yang perlu dipelajari satu per satu.

Begitulah pembahasan mengenai dina Aksara Sunda aya nu disebut aksara ngalagena lantaran. Kesimpulannya, murid akan mempelajari tentang ngalagena, serta sistem-sistemnya.

Tinggalkan komentar