Dalam skala besar level akor kedua disebut?

Dalam skala besar level akor kedua disebut sebagai apa? Pertanyaan mengenai Seni Musik ini, akan menjadi pembahasan yang perlu diketahui murid sebelum menjawabnya.

Dalam memainkan lagu, terdapat teori mengenai skala yang menentukan posisi not pada partitur. Agar tahu seperti apa jawabannya, simak pembahasan lengkap berikut.

Pertanyaan:

Dalam skala besar, level akor kedua disebut?

a. tonica

b. median

c. supertonik

d. dominan

Jawaban:

Jawabannya yaitu C. supertonik, karena sesuai dengan penamaan skala musik, urutan akord kedua jatuh kepada supertonika. Level ini dimulai dari nada re, atau D minor.

Untuk pilihan A. tonica, jawaban ini kurang tepat untuk pertanyaannya. Sebab, level ini merupakan tingkatan dasar, bukan kedua sesuai dengan apa yang ditanya pada soal tersebut.

Kemudian, pilihan B. median juga bukan jawaban yang benar. Alasannya karena level ini di atas dari supertonika, yaitu tiga. Jadi, median tidak sesuai karena yang ditanya adalah dua.

Terakhir, pilihan D. dominan tentu juga termasuk jawaban yang salah. Dalam tingkatan skala musik, level ini berada pada posisi kelima, sehingga semakin jauh dari pertanyaan tersebut.

Pembahasan Mengenai Akord Supertonika

Seperti yang diketahui, pembagian tingkatan skala mayor dan minor dalam musik tentu berbeda-beda. Namun, pembagian yang dibahas kali ini menggunakan bahasa Inggris.

Menurut skala besar dengan nama bahasa Inggris, tingkatan dasar disebut tonik, dan yang terakhir disebut leading note. Untuk level kedua, penamaannya yaitu supertonika (atau supertonic).

Pada akord ini, nada yang digunakan dimulai dari re (atau kedua apabila menggunakan sistem numeral Arabik). Nama lain dari level ini juga disebut sebagai D minor (Dmin), atau II.

Mengapa akord berikut dinamakan supertonika? Karena sesuai posisinya, supertonika berada satu tingkatan di atas tonika, yang memiliki level pertama di skala musik.

Selain itu, akord supertonika memiliki dua semitone. Yang dimaksud dari semitone adalah interval setengah tingkat. Dalam instrumen piano, tombol hitam ini namanya semitone.

Singkatnya, dalam skala besar level akor kedua disebut supertonika. Untuk pembahasan lebih lanjut, mari simak mengenai fungsi dan penempatannya dalam partitur musik:

1. Fungsi Akord Supertonika

Dalam skala musik, setiap jenis akord memiliki fungsinya masing-masing. Hal yang sama juga diterapkan pada supertonika, dimana fungsinya yaitu membantu akord subdominan.

Hal tersebut dikarenakan level kedua skala besar ini memiliki akord D-F-A (berdasarkan C mayor). Lalu, untuk skala yang level subdominan memiliki akord F-A-C1.

Jika dilihat, keduanya memiliki F dan A, sehingga dapat saling membantu dalam partitur yang dimainkan. Peranan ini akan membuat supertonikan dapat menjadi variasinya.

Selain itu, akord ini juga dapat menjadi pengganti akord subdominan, apabila mendahului dominan. Misalnya pada akord C-F-G-C dapat diubah menjadi C-Dmin-G-C.

Lalu, pemain juga dapat menggabungkan kedua akord tersebut, sehingga membentuk variasi yang lebih unik. Contohnya yaitu C-Dmin-G-C-F-G-C.

2. Penempatan Akord Supertonika

Sesuai pembahasan sebelumnya, supertonika merupakan urutan kedua dalam tangga nada natural. Artinya, posisinya berada di atas tonik (I), serta di bawah median (III).

Maka dari itu, penggunaan supertonika dimulai dari nada re sebagai nada paling awal. Lalu, diikuti seterusnya ke atas tergantung dari apakah menggunakan C mayor atau yang lain.

Pada tonika ketujuh, akord ini juga dapat digunakan. Apabila menggunakan mayor, maka akordnya akan seperti D-F-A-C. Sedangkan yang minor akan seperti D-F-A1/2-C.

Contoh di atas merupakan akord ketujuh dominan yang umum dipakai dalam partitur. Tentunya akord akan disesuaikan berdasarkan dari lagu yang mau dimainkan.

Jika disimpulkan, maka dalam skala besar level akor kedua disebut supertonika. Fungsi dan penempatan darinya sudah jelas menunjukkan dimana posisinya dalam partitur.

Itu dia pembahasan mengenai soal dalam skala besar level akor kedua disebut. Dengan ini, murid akan dapat memahami tentang skala dalam musik, serta macam-macam tingkatannya.

Tinggalkan komentar