Basa sing asring digunakake ing geguritan iku basa?

Basa Sing Asring Digunakake Ing Geguritan Iku Basa? Ini adalah soal yang sering dijumpai oleh siswa kelas 7 dalam mata pelajaran Bahasa Jawa. Jika ingin tahu seperti apa jawabannya, simak ulasannya di bawah ini:

Pertanyaan

Basa sing asring digunakake ing geguritan iku basa?

A. Kedhaton

B. Bagongan

C. Krama Inggil

D. Ngoko

Jawaban yang benar yaitu D. Ngoko.

Pembahasan dan Penjelasan

Pelajar bisa memilih jawaban D, yakni Ngoko karena pilihan lainnya salah. Untuk penjelasan lebih lanjut, simak ulasan berikut:

1. Basa Kedhaton

Jawaban ini salah karena basa kedhaton biasanya digunakan di lingkungan Keraton, yakni abdhi dalem. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Keraton Surakarta adalah lingkungan keraton yang masih mengaplikasikan penggunaan bahasa ini.

Oleh karenanya, geguritan atau puisi tidak menggunakan basa kedhaton. Berdasarkan sejarahnya, basa ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Kemudian, basa ini terus dikembangkan di zaman pemerintahan Sultan Agung. Tujuan adanya basa ini adalah menghilangkan gap antara petinggi kerajaan dan para prajurit serta abdi dhalem.

Itulah kenapa, basa ini cenderung fleksibel karena tidak mementingkan hierarki. Kemudian, bentuk katanya juga berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya.

2. Basa Bagongan

Ini adalah nama lain dari basa kedhaton sehingga penggunaannya pun sama, yakni digunakan oleh para abdi dalem keraton. Dengan demikian, geguritan tidak menggunakan basa ini.

Sayangnya, dari tahun ke tahun karena yang menggunakannya terbatas maka pemakaian bahasa ini semakin berkurang. Bahkan penuturnya pun kebanyakan orang tua yang mengenal bahasa tersebut.

3. Basa Krama Inggil

Basa sing asring digunakake ing geguritan iku basa ngoko, bukan basa krama inggil. Berbeda dengan kedua bahasa sebelumnya, pada krama inggil, digunakan untuk menghargai dan memuliakan lawan bicaranya.

Dalam bahasa Jawa, dikenal suatu tingkatan bahasa dan yang paling tinggi adalah basa krama inggil. Itulah mengapa, bahasa ini seringkali dipakai ketika lawan bicaranya adalah orang yang lebih tua, mempunyai strata sosial yang lebih tinggi, maupun pada orang yang tak dikenal.

Ada dua jenis bahasa, yaitu inggil alus, yaitu hanya diperuntukkan bagi lawan bicaranya lebih tua serta berilmu. Kemudian, di bawahnya dinamakan madya, yang seringkali digunakan pada sesama teman namun tetap menunjukkan kesopanan.

Sayangnya basa ini memiliki susunan kata yang cukup rumit karena menunjukkan sikap kesopanan dan menunjukkan strata sosial lawan bicaranya. Bahkan orang Jawa saja terkadang masih kesulitan diajak berkomunikasi menggunakan bahasa krama inggil.

4. Basa Ngoko

Dari penjelasan diatas, maka basa sing asring digunakake ing geguritan iku basa ngoko. Pasalnya, pada kalimat puisi atau geguritan tidak menggunakan basa kedhaton, bagongan, atau krama inggil.

Meski menggunakan basa ngoko, tapi kalimat yang dibuat tersebut tetap mempunyai makna kata yang baik. Geguritan sendiri adalah suatu bentuk puisi yang populer dikalangan pujangga Jawa.

Oleh sebab itu, geguritan yang seringkali menggunakan basa ngoko umumnya dipersembahkan untuk teman seumuran maupun ketika orang tua berbicara pada anaknya. Dengan begitu, guguritan tersebut memiliki makna yang lebih mendalam.

Penjelasan Mendalam Mengenai Basa Ngoko

Setelah mengetahui jawabannya, kini saatnya memahami seperti apa basa ngoko yang biasa digunakan pada geguritan. Jika ingin tahu seluk beluk basa ngoko, berikut ini ulasannya:

Jenis Basa Ngoko

Basa ngoko dibagi menjadi 2 jenis, yakni alus dan lugu. Masing-masing memiliki ketentuannya sendiri-sendiri, yaitu:

1. Ngoko Alus

Umumnya ngoko alus digunakan untuk teman dekat, namun tetap memberikan kesan saling menghormati. Kemudian, basa ini juga sering digunakan oleh para istri untuk menghormati suaminya.

Jika ngobrol bersama orang lain yang sangat dihormati juga menggunakan basa ini. Kemudian, tulisan di majalan juga umum menggunakan ngoko alus untuk menghormati pembaca.

2. Ngoko Lugu

Sementara itu, basa ngoko lugu hanya digunakan bagi sesama teman yang memang sudah akrab. Kemudian, juga dipakai oleh orang yang punya kelas lebih tinggi daripada lawan bicara yang lebih rendah kelasnya.

Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut, maka basa sing asring digunakake ing geguritan iku basa ngoko. Pasalnya, hanya basa ngoko lah yang umumnya diperuntukkan bagi karya sastra seperti puisi atau geguritan.

Tinggalkan komentar