Alat bantu yang biasa digunakan di dalam melakukan wawancara adalah?

Agar dapat menjawab alat bantu yang biasa digunakan di dalam melakukan wawancara adalah, murid harus mencermatinya dahulu. Setelah itu, baru bisa menjawabnya dengan tepat.

Pada dunia jurnalistik, wawancara bisa dikatakan sebagai hal terpenting saat meliput. Sebab itu, instrumen penelitian tersebut perlu dipersiapkan dengan matang.

Pertanyaan:

Alat bantu yang biasa digunakan di dalam melakukan wawancara adalah?

a. alat tulis dan alat perekam

b. buku dan kabel

c. microfon

d. buku dan microfon

e. semua jawaban benar

Jawaban:

Jawabannya adalah A. alat tulis dan alat perekam. Keduanya harus dimiliki oleh peneliti saat melakukan wawancara, tidak hanya salah satunya saja.

Untuk pilihan B. buku dan kabel bisa dikatakan salah. Meski buku merupakan salah satu alat tulis, kabel bukan termasuk alat perekam. Jawabannya kurang tepat.

Lalu untuk pilihan C. microfon bisa dibilang kurang benar. Sebab, meski mikrofon memang merupakan alat wawancara, peneliti juga akan membutuhkan alat tulis.

Pada pilihan D. buku dan microfon merupakan jawaban yang kurang tepat. Karena alat tulis tidak hanya buku saja, dan alat perekam tidak hanya microfon saja.

Terakhir, pilihan E. semua jawaban benar tentunya salah. Sebab, hanya satu pilihan yang tepat yaitu yang A. alat tulis dan alat perekam.

Pembahasan Mengenai Alat Bantu Wawancara

Meski masih bersekolah, penting bagi para pelajar untuk mengetahui tentang alat bantu wawancara. Sebab, akan ada saatnya dimana murid belajar mewawancarai.

Singkatnya, alat bantu wawancara adalah instrumen yang diperlukan saat melakukan wawancara. Tanpanya, akan sulit bagi peneliti untuk mengumpulkan informasi.

Sedangkan yang dimaksud wawancara atau interview ialah sesi percakapan guna mendapatkan informasi. Bisa dibilang, sesi ini merupakan instrumen penelitian penting.

Tujuan dari instrumen tersebut adalah sebagai perekam data yang dikumpulkan. Adapun alat bantu yang biasa digunakan di dalam melakukan wawancara adalah:

1. Alat Tulis

Yang pertama, seorang peneliti akan membutuhkan instrumen yang dipakai untuk mencatat sebuah informasi. Secara konvensional, tentunya alat tulis dapat digunakan.

Ketika melakukan interview, narasumber akan menjelaskan pelbagai informasi dari pertanyaan yang dilemparkan. Tidak mungkin peneliti menghafal semuanya dalam otak.

Tidak hanya mencatat data saja, peneliti juga dapat menuliskan pertanyaan apa yang akan diajukan. Hal ini agar jelas, apa yang dibicarakan saat tanya-jawab berlangsung.

Dengan adanya instrumen ini, proses bertanya dan menerima data akan terjadi sesuai rencana. Apa saja alat tulis yang biasa dipakai dalam wawancara?

Buku, fungsinya untuk menyimpan setiap informasi yang disampaikan oleh narasumber. Umumnya dapat berupa notes yang tidak terlalu besar.

Pulpen atau pensil, fungsinya untuk mencatat setiap informasi ke buku catatan. Tanpa pulpen atau pensil, akan sulit untuk menuliskan apa yang perlu dicatat.

Daftar pertanyaan, fungsinya agar peneliti dapat mengetahui apa saja yang perlu diajukan saat wawancara. Mulai dari kalimat pembuka sampai penutup.

2. Alat Perekam

Yang kedua, peneliti dapat memakai recording device sebagai bukti yang kuat dari informasi tersebut. Terutama apabila wawancara berlangsung terlalu panjang.

Untuk memudahkan proses tanya-jawab tersebut, kehadiran instrumen perekam akan diperlukan. Tidak hanya data saja yang diperoleh, namun juga suara narasumber.

Akan ada saat dimana informasi yang didapatkan perlu dikuatkan dengan kehadiran bukti. Tanpa adanya bukti, informasi tersebut dapat dianggap tidak kredibel.

Berkat kemajuan teknologi masa kini, terdapat banyak alat yang digunakan untuk merekam. Bisa dari recorder tape, atau bahkan kini sudah bisa melalui smartphone.

Apapun alat perekam yang digunakan, kualitas suara narasumber harus jelas. Bukti juga perlu memberikan suara narasumber yang akurat, untuk menghindari adanya fabrikasi.

Kira-kira begitulah penjelasan mengenai alat bantu yang biasa digunakan di dalam melakukan wawancara adalah. Kiranya wawasan tersebut dapat dipahami oleh murid.

Tinggalkan komentar